Candi Borobudur: Monumen Buddha Terbesar di Dunia
Candi Borobudur adalah monumen Buddha terbesar di dunia dan wajib dikunjungi setidaknya sekali seumur hidup, terletak di Pulau Jawa. Kawasan ini dikelilingi oleh lanskap alam yang luar biasa di Jawa Tengah yang hanya bisa Anda temukan di sini.
Candi ini berdiri megah di atas batu besar yang menghadap ke hamparan sawah hijau dan perbukitan yang jauh. Candi ini dibangun antara tahun 780 dan 840 Masehi di bawah Dinasti Syailendra, dengan arsitektur bergaya Gupta yang mencerminkan pengaruh India di wilayah ini. Namun, terdapat cukup banyak elemen dan adegan khas lokal yang membuat Borobudur memiliki sentuhan khas Indonesia.
Keajaiban Desain Borobudur
Candi ini mencakup area seluas sekitar 2.500 m² di Lembah Kedu, bagian selatan Jawa Tengah. Monumen ini merupakan keajaiban desain, dihiasi dengan 2.672 panel relief dan awalnya memiliki 504 patung Buddha yang dikelilingi oleh area hijau yang luas. Arsitektur dan konstruksi candi ini tak tertandingi. Candi ini dibangun tanpa menggunakan semen atau mortar. Strukturnya terdiri dari balok-balok batu besar yang tersusun seperti Lego raksasa yang saling mengunci tanpa perekat apa pun. Tak heran jika Borobudur terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Candi ini tetap berdiri kokoh meskipun telah diabaikan selama sepuluh abad. Candi ini ditemukan kembali pada tahun 1814 atas perintah Sir Thomas Stamford Raffles. Pada tahun 1970-an, pemerintah Indonesia dan UNESCO bekerja sama untuk memulihkan kejayaan Borobudur. Proses restorasi memakan waktu delapan tahun, menjadikannya salah satu harta paling berharga di Indonesia. Oleh karena itu, terdapat sejumlah peraturan yang membatasi pengunjung untuk menyentuh atau duduk di situs Borobudur. Masyarakat setempat ingin menjaga keindahan candi ini karena mengandung kisah sejarah mereka.
Candi ini dihiasi dengan pahatan batu relief yang menggambarkan kehidupan Buddha. Para ahli menyebutnya sebagai kumpulan relief Buddha terbesar dan terlengkap di dunia dengan nilai seni yang tak tertandingi.
Mengunjungi Borobudur
Ketika berencana mengunjungi Candi Borobudur, disarankan untuk menjelajahi situs ini dengan berjalan kaki. Anda dapat memilih untuk melewati Green Park dari pintu masuk. Banyak pedagang yang menawarkan suvenir dan barang-barang unik lainnya saat Anda berjalan di sekitar area ini. Anda juga bisa menemukan suvenir khas Indonesia seperti batik, pakaian tradisional, dan patung kecil yang menarik. Meskipun ada aturan untuk menjaga ketertiban pengunjung, disarankan untuk membeli suvenir khas sebagai kenang-kenangan akan keindahan Candi Borobudur.
Saat mendaki ke puncak candi yang indah ini, Anda akan terpesona oleh pahatan batu yang sangat rinci yang dipajang di dindingnya. Anda juga harus memperhatikan beberapa etika saat mengunjungi situs budaya ini, seperti berpakaian dengan sopan, menghindari segala bentuk vandalisme, menjaga sikap Anda, menghormati aktivitas keagamaan yang mungkin Anda temui selama kunjungan, dan terakhir, tidak terlalu banyak berpose saat mengambil foto. Jika Anda mengenakan celana pendek selama kunjungan, Anda mungkin perlu meminjam selendang dan mengenakannya di pinggang Anda.
Selama Anda berada di situs, pastikan untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan pentingnya candi ini, yang tercermin dalam banyak relief-reliefnya. Pemandu wisata tersedia untuk membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang monumen ini dengan beberapa pilihan bahasa, jadi Anda tidak perlu khawatir tentang memperdalam pemahaman sejarah Anda tentang Candi Borobudur. Mereka akan memandu Anda mengelilingi situs ini dan menjelaskan sejarah candi ini, dimulai dari pembangunannya di bawah Dinasti Syailendra dan menjelaskan setiap detailnya. Pahatan batu yang ada di candi ini menggambarkan legenda-legenda dan cerita-cerita yang memiliki makna filosofis yang mendalam.
Cara menuju ke sana
Borobudur terletak sekitar satu jam perjalanan dari Yogyakarta. Cara termudah untuk sampai ke sana adalah dengan mengikuti tur atau menyewa mobil. Saat perjalanan ke Borobudur, Anda bisa menikmati udara segar di kota Magelang dengan jalanan yang dipenuhi pohon-pohon besar yang memberikan naungan. Candi Borobudur sendiri berdiri di latar belakang yang spektakuler dari Pegunungan Menoreh yang mengelilinginya. Disarankan untuk mengunjungi situs ini antara bulan April hingga Oktober, yang merupakan musim kemarau di negara ini. Selain itu, akan lebih baik untuk mengunjungi pada siang hari daripada malam hari untuk mendapatkan pemandangan yang jelas dari candi.
Saat Anda tiba di area parkir, Anda biasanya harus berjalan kaki untuk mencapai gerbang masuk. Untuk wisatawan internasional, Anda perlu menyiapkan biaya sekitar 350.000 IDR atau 25 USD untuk tiket masuk. Jika Anda masih ingin membeli camilan, ada pedagang kaki lima yang menjual masakan tradisional dari Jawa Tengah yang mungkin belum pernah Anda coba sebelumnya. Masuk ke area candi ini sangat mudah dan sebagian besar pengunjung memilih untuk berjalan kaki. Sebagai alternatif, Anda bisa menyewa kereta kuda dengan harga yang terjangkau. Wisatawan kapal pesiar yang turun di Semarang juga bisa melakukan perjalanan sehari melalui Wonosobo menuju Borobudur.