Perayaan Tahun Baru Imlek di Singkawang: tradisi yang seru dan kuliner khas menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya, baik dari seluruh Indonesia maupun luar negeri. Terletak di Kalimantan Barat, kota ini terkenal akan komunitas Tionghoanya yang kuat dan ritual tradisional yang unik, terutama saat Tahun Baru Imlek atau yang dikenal sebagai Cap Go Meh. Dalam artikel ini, temukan mengapa Singkawang adalah destinasi sempurna untuk merasakan pengalaman budaya yang luar biasa—penuh dengan tabuhan drum, tarian barongsai, dan cita rasa kuliner yang menggoda.
Kota Multikultural dengan Jiwa Tionghoa
Singkawang dikenal sebagai “Hong Kong kecil di Indonesia”, dan dihuni oleh berbagai etnis: Tionghoa Hakka, Melayu, Dayak, dan lainnya. Keberagaman ini membuat perayaan Tahun Baru Imlek di Singkawang semakin meriah dan berwarna. Lebih dari 40% penduduknya berasal dari keturunan Tionghoa, sehingga tidak heran jika Imlek menjadi acara yang sangat penting di kota ini.
Acara Spektakuler yang Tak Terlupakan
Perayaan Tahun Baru Imlek di Singkawang biasanya dimulai pada akhir Januari atau awal Februari, sesuai kalender lunar. Puncak perayaan adalah Cap Go Meh, yang dirayakan pada hari ke-15 setelah Imlek. Seluruh kota berubah menjadi panggung besar dengan parade, prosesi spiritual, dan tarian tradisional.
Yang paling dinantikan adalah parade Tatung. Tatung adalah orang-orang yang dirasuki roh pelindung saat berada dalam kondisi trance. Mereka mengenakan kostum warna-warni dan seringkali menancapkan benda tajam ke tubuh tanpa merasa sakit—sebuah pertunjukan yang mistis dan mengesankan.
Tarian barongsai dan naga turut meramaikan suasana, diiringi tabuhan genderang dan petasan untuk mengusir roh jahat.
Tradisi Leluhur yang Masih Hidup
Yang membuat perayaan Tahun Baru Imlek di Singkawang istimewa adalah akar tradisi Hakka yang masih dijaga. Banyak keluarga menghias rumah mereka dengan lampion merah, tulisan kaligrafi harapan baik, dan memberikan persembahan kepada leluhur.
Menghormati orang tua, ritual pensucian diri, serta kunjungan ke kuil menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini. Kuil Tri Dharma Budi adalah salah satu tempat penting yang ramai dikunjungi untuk beribadah.
Kuliner Khas yang Menggoda Selera
Perayaan Tahun Baru Imlek di Singkawang tak lengkap tanpa sajian kuliner khasnya. Kota ini dikenal akan hidangan peranakan Tionghoa-Indonesia yang menggugah selera, memadukan bumbu lokal dan resep tradisional.
Beberapa hidangan yang wajib dicoba:
-
Nasi Campur Singkawang: Nasi dengan daging panggang, telur, sayur acar, dan saus khas.
-
Choipan: Pangsit kukus isi sayuran yang disajikan dengan saus bawang putih pedas.
-
Bakmi Singkawang: Mie buatan sendiri dengan daging char siu, ayam, dan sayur.
-
Kue keranjang: Kue ketan manis simbol kemakmuran saat Imlek.
Pasar malam penuh dengan pedagang makanan ringan yang menawarkan pengalaman kuliner yang unik.
Mengapa Berkunjung ke Singkawang Saat Imlek?
Mengikuti perayaan Tahun Baru Imlek di Singkawang: tradisi yang seru dan kuliner khas memberi Anda kesempatan untuk menyelami budaya yang kaya dan berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal. Ini bukan sekadar liburan, melainkan ekspresi kebanggaan dan warisan budaya yang hidup.
Suasana meriah, dekorasi yang indah, dan keramahan warga menjadikan momen ini waktu terbaik untuk mengunjungi Singkawang.
Tips Perjalanan
-
Kapan ke sana?: Lihat kalender lunar—biasanya antara akhir Januari hingga pertengahan Februari.
-
Menginap di mana?: Pesan penginapan lebih awal karena hotel cepat penuh.
-
Cara ke sana?: Terbang ke Pontianak, lalu lanjutkan perjalanan darat 4–5 jam ke Singkawang.
Penutup
Perayaan Tahun Baru Imlek di Singkawang: tradisi yang seru dan kuliner khas adalah pengalaman budaya yang langka—tempat di mana tradisi, spiritualitas, dan kuliner berpadu dalam satu perayaan megah.
Siap menjelajahi pengalaman tak terlupakan ini?
Bali Ethnik, agensi perjalanan Indonesia, siap membantu Anda merencanakan perjalanan ke Singkawang dan mengeksplorasi budaya asli Indonesia.
Hubungi kami sekarang untuk paket perjalanan terbaik!
